![]() |
images from google |
Deri
Guntara, yes itu lah namaku. Kata orang saya terlihat
sombong atau lebih tepatnya jutek.
Mungkin karena mereka belum mengenal saya, sehingga mereka berkata seperti itu.
Kata para perempuan saya laki-laki yang cuek dan dingin terhadapnya. Namun
tidak sedikit juga perempuan yang bilang, justru itu yang bikin greget, entahlah saya pun tak mengerti
akan hal itu. Di balik semua penilaian tersebut, sebenarnya saya bisa lebih respect dan peduli terhadap semua orang jika mereka sudah
mengenal saya sepenuhnya. Apapun itu yang orang katakan tentang saya, ya itu lah saya. This is me, and I just be my self.
Saya bukan tipekal
orang yang suka banyak bicara, saya lebih memilih untuk diam jika memang
benar-benar tidak ada yang ingin saya katakan. Dengan kata lain saya tidak
terlalu suka ngoceh untuk hal-hal
yang tidak perlu. Tempat yang sejuk, sepi, tenang dan damai adalah tempat
favorit saya. Bukan mol atau tempat keramaian lainnya yang saya suka. Maka dari
itu setiap kali saya merencanakan berlibur bersama teman-teman, saya selalu
mengusulkan untuk mengunjungi tempat-tempat yang memang nyaman untuk
menenangkan pikiran. Seperti tempat-tempat wisata alam yang identik dengan
kesejukan dan ketenangan.
Saya sekarang menempuh
pendidikan di sebuah universitas negeri dengan mengambil jurusan bidang
keguruan. Walaupun ini bukanlah yang saya mau, namun nyatanya jalan Allah
membawa saya sampai pada titik yang saat ini saya pijak. Apapun itu semoga ini
yang terbaik, amiin. Hari demi hari saya lewati menahan rasa ketidaknyamanan.
Namun semakin lama, ternyata semakin banyak hal yang memaksa saya untuk keluar
dari kepribadian saya yang sesungguhnya. Sungguh sangat tidak nyaman hal
tersebut. Saya bukan orang yang ekspresif. Namun tuntutan profesi lah yang
mendesak saya untuk setidaknya keluar sementara dari pribadi saya yang
sesungguhnya. Tak apa lah, akan ku coba lakukan ini semua demi sebuah keprofesionalitasan
dalam bekerja.
Sempat terbesit dalam
benakku untuk berontak, namun itu semua percuma. Mengapa dulu saya tidak
mati-matian untuk memperjuangkan apa yang saya mau??? Sudahlah, semua sudah
terjadi. Menyesal pun tak ada guna!! Kini hanya tinggal bagaimana saya
menyikapi dan menerima semua ini serta meyakini bahwa inilah yang Allah
pilihkan untuk saya. Dan semoga ini benar-benar yang terbaik untuk saya. Amiin,
kini ku mulai segalanya dengan bismillah …