Sinopsis
Sang
Diplomat adalah sebuah novel karya Gabriele Maria Hermiyanti Sugiharto. Novel
ini menceritakan tentang seorang wartawati senior yang sebagian besar dari
tugas-tugas jurnalistiknya mengemban misi yang mengarah ke perbaikan hubungan
politis antarnegara pada rezim orla.
Rebecca,
adalah seorang wartawati berwajah cantik dengan tinggi badan 165 cm dan berat
badan 55 kg. Rebecca adalah seorang wartawati yang banyak bergaul dengan
orang-orang kalangan atas. Sehubungan
dengan tugas jurnalistiknya itu, Rebecca menjadi rebutan para diplomat negara
asing yang bertugas di Jakarta
untuk mengencaninya.
Rebecca
adalah istri dari seorang pejabat yang bernama Peter Suryoputro sekaligus ibu
dari kedua anaknya yang bernama Demitri 12 tahun yang duduk di bangku kelas
satu SMP Sancta Angela dan Tessa yang baru duduk di bangku TK nol kecil. Karena
profesinya sebagai jurnalistik, Rebecca terkadang lupa akan keadaan dan
kedudukannya sebagai seorang istri dan ibu dari kedua anaknya, Rebecca sering
bergerak bebeas menurutkan kata hatinya. Kadang, entah sadar entah tidak ia
melakukan sesuatu di luar kaidah moral yang di milikinya sebagai seorang istri
dan ibu dari anak-anak yang di cintainya. Hingga halaman terakhir pembaca akan
terpesona dengan keseruan dan keharuan yang tertulis dalm novel ini.
B. Analisis
Unsur Instrinsik
1. Tema
Klise Kehidupan. Dalam novel ini pengarang menceritakan tentang
kehidupan seorang wartawati yang banyak
bergaul dengan kalangan atas. Sehubungan dengan tugas jurnalistiknya itu, ia
terlibat hubungan terlarang dengan seorang diplomat dari negara asing yang
bernama Jerzi Dabrowski.
2. Latar
a. Latar
tempat: Gedung Resepsi, Kantor embassy.
Gedung Resepsi
Karena
di gedung resepsilah pertama kali Rebecca bertemu dengan para diplomat dan dubes dari berbagai negara.
Dalam novel ini tertulis:
“Ruang serba guna yang besar dan berlantaikan marmer dengan tembok kaca
serta penerangan lampu-lampu kristal, malam itu sangat semarak. Ditempat itu
sedang diadakan ‘stand resepsi’ perkenalan antara anggota dewan pemerintah
dengan kalangan Korps Diplomatik.” ( hal 18 )
Kantor Ebbassy
Karena
di kantor embassy lah Rebecca dan Jerzi Dabrowski untuk terakhir kalinya mereka
berjumpa, karena Jerzi harus segera meninggalkan Indonesia dan kembali ke negaranya.
Dalam novel ini tertulis;
“Jangan biarkan aku menunggu lama-lama, bisik jerzy ketika mereka
bertemu di kantor embassy pada hari jum’at terakhir. Rendezvous mereka kali ini lebih berat,
karena keduanya merasa bahwa ini adalah yang terakhir.” ( hal 198 )
b.
Latar waktu: malam hari, pagi hari dan sore hari
Pada waktu
malam hari
“Ruang serba guna yang besar dan berlantaikan marmer
dengan tembok-tembok kaca serta penerangan lampu-lampu kristal, malam itu
sangat semarak.” ( hal 18 )
Pada waktu
siang hari
“Pagi itu sangat cerah. Matahari di bulan juni
bersinar terang, perlahan menebarkan panas yang menyengat meskipun hari masih
pukul delapan pagi.” ( hal 35 )
Pada waktu
sore hari
“Hari sudah sore menjelang jam kantor usai. Keduanya
seperti terlempar dari loncatan waktu bercinta yang sangat mendalam dan
terhayati….” ( hal 200 )
c. Latar
suasana: sedih dan haru, semarak
Suasana sedih
dan haru
“Rebecca aku ingin menangis. Tapi aku seorang
laki-laki. Hatiku menengis pedih meninggalkanmu. Yakinlah! Aku tidak pernah
bersumaph. Tetapi kali ini aku berjanji kepada diriku sendiri . Aku mencintaimu
sungguh-sungguh.” ( hal 200 )
Suasana
semarak
“Ruang serba guna yang besar dan berlantaikan marmer
dengan tembok-tembok kaca serta penerangan lampu-lampu kristal, malam itu
sangat semarak.” ( hal 18 )
3. Sudut pandang
Sudut
pandang pengarang dalam novel ini adalah sudut pandang serba tahu yaitu dalam
hal ini pengarang berperan sebagai pancerita yang seolah-olah tahu banyak hal.
Selain itu pengarang juga mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk
tokoh utamanya.
4. Alur
Alur
cerita dalam novel ini adalah alur maju, karena pengarang menceritakan cerita
tersebut dengan tahap perkenalan, tahap pertikaian ( konflik ), dan tahap
penyelesaian ( ending ).
5. Tokoh dan penokohan
a. Rebecca Anggraini: Correct, rapih dalam bekerja, cermat
“Tidak sabar, segera dibukanya surat itu dengan pisau cutter. Rebecca termasuk orang yang correct, tidak senang asal menyobek. Dengan kerapihannya, surat dari teman di
koleksi dengan cermat dan selalu bisa menjadi sebuah dokumen yang mengasyikan”
( hal 10 )
b. Jerzy Dabrowski: Pintar, cakap dan
menguasai beberapa bahasa
“Jerzy Dabrowski. Yah, Jerzy, diplomat dari negeri
Timur yang ganteng, muda, cakap, dan lancar dalam beberapa bahasa serta menjadi
favorit di kalangan korps diplomatik.” ( hal 10 )
c. Peter Suryoputro: Tanggung jawab dan
berbakat dalam kehidupan politik
“Peter Suryoputro adlah seorang yang penuh tanggung
jawab dan berbakat dalam kehidupan politik …” ( hal 13 )
d. Demitrius Priyambodo: Pintar
“Ganteng seperti ayahnya, pintar karena bacaannya
banyak termasuk ensiklopedi anak-anak yang di belikan ibunya.” ( hal 14 )
e. Tessa: Cerdas
“Tessa yang cukup cerdas itu sudah bisa menerima
telepon serta menerangkan bila ada yang menenyakan ayahnya atau memberikan
pesan.” ( hal 15 )
f. Aly Habsyi El Hadidy: Pemuji, gombal
“Rebecca, betapa manis namamu dan sesuai dengan dirimu
…” ( hal 20 )
g. Ari Baskoro: baik dan bisa di percaya
“Kapten Ari Baskoro adalah ajudan Jendral Emir yang
sangat baik dan terpercaya.” ( hal 27 )
h. Jendral Emir: Pandai dan cerdas
“Jendral Emir tokoh intel dan cemerlang memiliki
kemampuan mengorbitkan anak buahnya tanpa pandang bulu.” ( hal 17 )
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang di
gunakan dalam novel ini mudah di pahami dan di mengerti oleh para pembaca. Namun
demikian pembaca agak di persulit dalam pemahaman novel ini, karena pengarang
menggunakan kata atau bahasa Inggris
walaupun hanya sedikit. Akan tetapi untuk keseluruhannya, gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam
novel ini mudah di pahami dan dimengerti oleh para pembaca.
7. Amanat
Amanat
yang terkandung dalam cerita novel ini adalah bahwa dalam menjalankan suatu
pekerjaan kita harus selalu bersikap professional agar pekerjaan kita dapat
terselesaikan dengan baik. Namun demikian kita harus pandai dalam mengatur
waktu antara bekerja dan keluarga. Kita harus bisa mejaga keutuhan suatu
keluarga agar dapat menjadi keluarga yang harmonis dan tidak berantakan. Jangan
sampai gara-gara kita terlalu sibuk bekerja keluarga kita menjadi tidak
harmonis.
C. Analisis Unsur Ekstrinsik
1.
Nilai Sosial
Nilai
sosial dalam novel ini cukup tinggi karena dalam novel ini para diplomat dan
dubes dari berbagai negara menjalin hubungan yang sangat erat dengan para
jurnalistik dan para pejabat di Indonesia.
“Di tempat itu sedang diadakan ‘stande resepsi’
perkenalan antara anggota Dewan Pemerintah dengan kalangan Korps Diplomatik.” (
hal 18 )
2. Nilai Moral
Dalam
novel ini terdapat nilai moral yakni hubungan terlarang yang di jalin oleh
seorang wartawati cantik Rebecca yang sudah berkeluarga dengan seorang diplomat
dari luar negeri yang bernama Jerzy Daborwski.
“Rebecca terhenyak karena ia tak menyangka akan
bertemu dengan Jerzy Daborwski laki-laki yang pernah bersemayam di hatinya.” (
hal 22 )
3. Nilai Politik
Para diplomat dan dubes dari berbagai negara menetap di Indonesia untuk
menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Indonesia dengan negara mereka
dalam berbagai bidang.
“Para diplomat dan
dubes dari berbagai negara menetap di Indonesia untuk menjalankan tugas
kenegaraannya.” ( hal 32 )
4. Nilai Pendidikan
Dalam
novel ini para diplomat, dubes, jurnalistik, dan pejabat termasuk Rebecca
adalah sarjana lulusan universitas terkenal di berbagai negara. Untuk itu
pendidikan sangat penting dalam menunjanng karir demi meraih keberhasilan dan
kesuksesan.
“Rebecca adalah seorang jurnalistik lulusan dari Hoofdacte …” ( hal 12 )
D. Kesimpulan
Dalam
novel Sang Diplomat ini pengarang menceritakan tentang kehidupan seorang
wartawati cantik yang sebagian besar dari tugas-tugas jurnalistiknya mengemban
misi yang mengarah ke perbaikan hubungan politis antarnegara pada rezim orla.
Rebecca
adalah wartawati berwajah cantik yang merupakan istri dari seorang pejabat dan
telah memiliki dua orang anak. Sebagai seorang istri dan ibu bagi kedua anknya,
Rebecca terkadang lupa akan keadaan dan kedudukannya lalu kemudian bergerak
bebeas menurutkan perasaan hatinya. Kadang, entah sadar dan tidak ia melakukan
sesuatu di luar kaidah moral yang dimilikinya sebagai seorang istri dan ibu
bagi kedua anaknya.
Rebecca
menjalin hubungan terlarang dengan teman lamanya yang bernama Jerzy Dabrowskis
seorang diplomat dari nagara Polandia. Namun demikian hubungannya itu terhambat
karena Jerzy harus kembali ke negara asalnya Polandia. Akan tetapi walaupun
demikian mereka tetap menjalin hubungan itu walaupun terpisah jarak yang sangat
jauh yakni antara Indonesia
dan Polandia.
E. Biografi
Pengarang
Gabrielle
Maria Hermiyanti Sugiharto lahir 25 Februari 1938 di Yogyakarta,
Jawa Tengah. Pendidikan Fakultas Sosial Politik, Jurusan Hubungan
Internasional, Universitas Gajah Mada. Pengalaman kerja: Dari tahun1977, Managing Editor surat kabar Mingguan Yudha Minggu. Selain itu, ia juga menjadi penulis tetap rublik
luar negeri, diplomatik dan human interest pada harian Berita Yudha. Sejak tahun 1980-1985 menjadi Anggota Badan Sensor
Film Nasional.
Banyak
menulis artikel, masalah human interest dalam surat kabar berbahasa Inggris The Jakarta Daily Mail, yang kemudian
menjadi The Indonesian Times, Kompas,
Suara Karya dan Berita Buana. Selain itu ia juga menjadi penulis tetap pada Majalah Famili, serta majalah Media Karya, mengenai Seni dan Budaya.
Selain
kesibukannya menulis, ia juga sibuk dengan tugas-tugasnya, misalnya mengikiti
perjalanan Jurnalistik ke beberapa negara, antara lain Inggris, Perancis, dan Austria. Juga
ke negara-negara Sosialis Eropa Timur dan Unisovyet (Yugoslovia, Polandia, Rumania,
Hongaria dan Unisovyet). Sedangkan ke negara-negara Asia
antaranya: India,
Jepang, Kore Selatan, RRC dan Taiwan.
Wawancara
yang pernah dilakukan antara lain dengan: Bapak Soeharto Sebagai Presiden RI,
Ibu Tien Soeharto, sebagai First Lady RI, Sultan Hamengkubuwono IX sebagai
wakil presiden RI, Adam Malik sebagia wakil presiden RI, Perdana Menteri India,
Indira Gandhi, Presiden Ferdinind Marcos dari Filipina, First Lady Imelda
Marcos, Sek. Jend. Comite Central Partai Comunis Rumania, serta Ratna Sari
Dewi, ketika ia tidak mau di dekati oleh wartawan Indonesia di Paris, tahun 1977.
F. Hal
Menarik dari Biografi Pengarang
1.
Gabrielle Maria Hermiyanti Sugiharto adalah seorang penulis sekaligus seorang Jurnalistik.
2. Dalam
menjalankan tugas jurnalistiknya ia penah berkunjung ke beberapa negara.
3.Gabrielle Maria Hermayanti Sugiharto pernah mewawancarai tokoh-tokoh penting di Indonesia seperti Bapak Soeharto
dan tokoh penting di luar negeri
DAFTAR PUSTAKA
Juhara, Erwan
dkk. 2005. Cendekia Berbahasa untuk
SMA/MA Program IPA dan
IPS. Jakarta: PT. Setia Purna.
Sugiharto, Maria
Hermiyanti. 1994. Sang Diplomat. Jakarta: Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar