1 Januari 2012

MATERI PEMBELAJARAN SAINS SD KELAS IV SEMESTER II “ MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA “


A.  Hubungan Antarmakhluk Hidup
Hubungan khusus antarmakhluk hidup disebut dengan simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu, simbiosis mutualisme, simbiosis paratisme, dan simbiosis komensalisme.
1.    Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutu-kutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu.
2.    Simbiosis Paratisme
Simbiosis paratisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya hubungan antara kutu dengan hewan yang dihinggapinya. Kutu merasa untung karena memperoleh makanan dengan menghisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapinya dirugikan karena merasa gatal di kulit dan pertumbuhannyapun menjadi tidak sehat.
3.    Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Misalnya hubungan antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya.
B.  Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup.
Berikut adalah contoh rantai makanan di sawah :
Padi        tikus         ular        burung elang
Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu burung elang akan mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat diperlukan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.
Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II adalah ikan-ikan kecil, konsumen III adalah ikan-ikan sedang, dan konsumen III-nya adalah ikan-ikan besar. Agar rantai makanan dapat berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.
Ada satu lagi komponen yang berperan dalam rantai makanan yaitu pengurai. Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
C.  Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antarmakhluk hidup di dalam komunitasnya. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya.
Lingkungan ada dua macam, yaitu lingkungan biotic dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotic merupakan lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, dan manusia. Sedangkan lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Misalnya air, batu, pasir, udara, cahaya matahari, dan tanah.
Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal, seperti pencemaran dan kebakaran hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar