![]() |
image from www.google.com |
![]() |
image from www.google.com |
Mencari jati diri, itu
sebab para remaja mencoba segala sesuatu yang baru. Bahkan sesuatu yang belum
tentu baik untuknya. Merasa hebat dan bangga akan hal yang jelas-jelas itu
salah. Yes, itu lah fakta suram kebanyakan para muda mudi saat ini. Mengekspresikan
hasrat mudanya hanya untuk kepuasan dan kesenangan semata, tanpa memikirkan apa
yang akan terjadi nantinya.
Hancurlah suatu bangsa
ketika para generasi mudanya mulai merasa bangga akan hal yang jelas-jelas itu
SALAH!! Contoh, banyak remaja saat ini yang merasa bangga ketika mereka meneguk
berbotol-botol minuman keras, serta meledek temannya yang lain yang tidak
berani meminum alkohol dengan sebutan “banci”.
Kemudian, banyak pula para remaja yang merasa dirinya hebat ketika menjadi
salah satu bagian dari geng motor yang jelas-jelas kegiatannya melakukan
keruasakan dan meresahkan masyarakat. Ada pula yang merasa bangga dan hebat
karena sudah berhasil meniduri seorang wanita, merenggut keperawanannya, bahkan
setelah itu pergi meninggalkannya tanpa rasa tanggung jawab. Contoh lainnya
lagi, ketika seorang remaja berkendara, kemudian ketika di jalan ia menerobos
lampu merah, lalu bercerita dengan bangganya pada temannya yang lain tanpa ada
penyesalan sedikitpun. Bahkan membolos sekolah pun mereka anggap “gaul”. Ironis sekali memang potret
kehidupan para remaja saat ini.
Gaul,
itu lah kebanyakan jawaban dari mereka ketika ditanya mengapa sampai berani
melakukan hal-hal yang jelas-jelas itu salah. Padahal menurut saya, yang
dinamakan gaul itu bukan saat dimana para remaja mengekspresikan jiwa mudanya
pada hal-hal negative agar disegani dan menjadi pusat perhatian. Gaul menurut saya yaitu keadaan dimana
kita sebagai generasi muda khususnya mampu berkarya dan membuat bangga
orang-orang sekitar dengan prestasi. Setidaknya salurkan gejolak jiwa muda kita
untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, bagi banyak orang, atau setidaknya
bagi diri sendiri.
Bergaul, berteman atau berhubungan
baik, boleh dengan siapa saja, dengan preman sekalipun tidak jadi masalah.
Karena yang terpenting jadilah diri kita sendiri. Dimanapun kita berada, dengan
siapapun kita bergaul, ambil manfaat dan nilai baik dari lingkungan pergaulan
kita tersebut, namun jangan kita tiru hal buruk yang ada di dalamnya. Dan
jangan sampai kita menjadi bagian dari keburukan tersebut. Orang bijak
mengatakan, “ambil madunya tapi usahakan
jangan sampai merusak sarangnya”.
Ketika kita berteman
dengan banyak orang, otomatis kita punya banyak jaringan. Dan itulah arti dari
gaul yang sesungguhnya, berkegitan positif, dan punya banyak jaringan
pertemanan.
Mari sebagai generasi
muda, kita salurkan hasrat muda kita untuk aktifitas-aktifitas yang bermanfaat,
bagi diri sendiri, orang lain, bahkan bagi bangsa dan Negara. Gali potensi yang
ada dalam diri, serta asah minat dan bakat yang ada, agar kita mampu
berprestasi dan dihargai oleh masyarakat luas.
Perjalanan kita masih
sangat panjang broo. Dan masa depan kita ada di tangan kita sendiri. Bahkan
masa depan bangsa ada di pundak kita. Mari kita tata hidup yang lebih baik,
saya yakin kalian pasti ingin sukses, untuk itu mari kita jauhi hal-hal yang
sekiranya hanya akan mengganggu perjalanan kita meraih masa depan yang
gemilang. Bravo generasi muda!!
Hobi
menulis membuat hal apa saja yang ada dalam pikiran saya selalu ingin saya
rangkai dan tuangkan menjadi sebuah tulisan. Sekedar berbagi, dan tidak
bermaksud menggurui.
“Orang yang berbicara belum tentu
lebih baik dari orang yang mendengar. Begitupun dengan semua tulisan yang saya
posting di blog ini, sebagai orang yang menulis, belum tentu saya lebih baik
dari anda yang membaca.”