19 Mei 2013

Gaul, Potret Buram Kehidupan Remaja Masa Kini

image from www.google.com
image from www.google.com
Mencari jati diri, itu sebab para remaja mencoba segala sesuatu yang baru. Bahkan sesuatu yang belum tentu baik untuknya. Merasa hebat dan bangga akan hal yang jelas-jelas itu salah. Yes, itu lah fakta suram kebanyakan para muda mudi saat ini. Mengekspresikan hasrat mudanya hanya untuk kepuasan dan kesenangan semata, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Hancurlah suatu bangsa ketika para generasi mudanya mulai merasa bangga akan hal yang jelas-jelas itu SALAH!! Contoh, banyak remaja saat ini yang merasa bangga ketika mereka meneguk berbotol-botol minuman keras, serta meledek temannya yang lain yang tidak berani meminum alkohol dengan sebutan “banci”. Kemudian, banyak pula para remaja yang merasa dirinya hebat ketika menjadi salah satu bagian dari geng motor yang jelas-jelas kegiatannya melakukan keruasakan dan meresahkan masyarakat. Ada pula yang merasa bangga dan hebat karena sudah berhasil meniduri seorang wanita, merenggut keperawanannya, bahkan setelah itu pergi meninggalkannya tanpa rasa tanggung jawab. Contoh lainnya lagi, ketika seorang remaja berkendara, kemudian ketika di jalan ia menerobos lampu merah, lalu bercerita dengan bangganya pada temannya yang lain tanpa ada penyesalan sedikitpun. Bahkan membolos sekolah pun mereka anggap “gaul”. Ironis sekali memang potret kehidupan para remaja saat ini.
Gaul, itu lah kebanyakan jawaban dari mereka ketika ditanya mengapa sampai berani melakukan hal-hal yang jelas-jelas itu salah. Padahal menurut saya, yang dinamakan gaul itu bukan saat dimana para remaja mengekspresikan jiwa mudanya pada hal-hal negative agar disegani dan menjadi pusat perhatian. Gaul menurut saya yaitu keadaan dimana kita sebagai generasi muda khususnya mampu berkarya dan membuat bangga orang-orang sekitar dengan prestasi. Setidaknya salurkan gejolak jiwa muda kita untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, bagi banyak orang, atau setidaknya bagi diri sendiri.
Bergaul, berteman atau berhubungan baik, boleh dengan siapa saja, dengan preman sekalipun tidak jadi masalah. Karena yang terpenting jadilah diri kita sendiri. Dimanapun kita berada, dengan siapapun kita bergaul, ambil manfaat dan nilai baik dari lingkungan pergaulan kita tersebut, namun jangan kita tiru hal buruk yang ada di dalamnya. Dan jangan sampai kita menjadi bagian dari keburukan tersebut. Orang bijak mengatakan, “ambil madunya tapi usahakan jangan sampai merusak sarangnya”.
Ketika kita berteman dengan banyak orang, otomatis kita punya banyak jaringan. Dan itulah arti dari gaul yang sesungguhnya, berkegitan positif, dan punya banyak jaringan pertemanan.
Mari sebagai generasi muda, kita salurkan hasrat muda kita untuk aktifitas-aktifitas yang bermanfaat, bagi diri sendiri, orang lain, bahkan bagi bangsa dan Negara. Gali potensi yang ada dalam diri, serta asah minat dan bakat yang ada, agar kita mampu berprestasi dan dihargai oleh masyarakat luas.
Perjalanan kita masih sangat panjang broo. Dan masa depan kita ada di tangan kita sendiri. Bahkan masa depan bangsa ada di pundak kita. Mari kita tata hidup yang lebih baik, saya yakin kalian pasti ingin sukses, untuk itu mari kita jauhi hal-hal yang sekiranya hanya akan mengganggu perjalanan kita meraih masa depan yang gemilang. Bravo generasi muda!!
Hobi menulis membuat hal apa saja yang ada dalam pikiran saya selalu ingin saya rangkai dan tuangkan menjadi sebuah tulisan. Sekedar berbagi, dan tidak bermaksud menggurui.
“Orang yang berbicara belum tentu lebih baik dari orang yang mendengar. Begitupun dengan semua tulisan yang saya posting di blog ini, sebagai orang yang menulis, belum tentu saya lebih baik dari anda yang membaca.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar